
Hp Jadi Guru Ke-2 : Efektif Nggak Sich Belajar Melalui YouTube serta TikTok Pendidikan?
Hp Jadi Guru Ke-2 : Efektif Nggak Sich Belajar Melalui YouTube serta TikTok Pendidikan?
Di zaman teknologi seperti saat ini, buku pelajaran mulai terdepak dari meja belajar. Bukannya buka buku dengan tebal ensiklopedi, murid era now cenderung pilih buka YouTube atau TikTok buat cari jawaban pekerjaan atau mengerti materi pelajaran. Hp saat ini tidak sekedar kesenangan, namun sudah menjelma menjadi guru ke-2 . Namun pertanyaannya, belajar melalui YouTube serta TikTok pendidikan itu betulan efektif atau cuman buat candu scroll-scroll saja?
Pengubahan Skema Belajar Anak Muda
Dahulu, belajar persis dengan duduk rapi pada meja, membaca buku, mendata pada hafalan, serta kertas. Namun saat ini, video mempunyai durasi 60 detik dapat memaparkan rumus matematika yang buat pusing waktu seminggu. Sampai, riwayat panjang Indonesia dapat diringkas pada video animasi ringan di cerna serta lucu.
Menurut evaluasi intern sejumlah sekolah serta instansi pendidikan, lebih dari pada 70% murid mengakui mereka lebih ringan mengerti waktu menyaksikan video keterangan dibanding dengan membaca buku. Apalagi, content video kebanyakan ditambahkan visual menarik, musik latar, dan trik menyampaikan yang modern serta mudah. Ini buat murid berasa belajar menjadi lebih fun, bukan beban.
Hp Jadi Guru Ke-2 : Efektif Nggak Sich Belajar Melalui YouTube serta TikTok Pendidikan?
YouTube: Perpustakaan Digital Raksasa
YouTube telah menjadi tempat idola murid buat belajar. Dimulai dengan pelajaran matematika, fisika, kimia, hingga riwayat serta bahasa asing—semuanya ada. Kanal-kanal seperti Zenius, Ruangguru, atau kanal sejumlah guru independent miliki juta-an views sebab memberikan materi sekolah dengan type yang tambah ringan di cerna serta enjoy.
Kelebihan YouTube yaitu waktu durasi yang fleksibel, keterangan rinci, dan tanggapan yang dapat sebagai dialog tambahan. Sampai sejumlah guru di sekolah telah memulai menyarankan murid buat menyaksikan video spesifik selaku bahan tambahan pelajaran.
TikTok Pendidikan: Belajar di 1 Menit?
Di lain bagian, TikTok yang dahulunya diketahui selaku basis kesenangan semata-mata, saat ini makin ramai dengan content edukatif. Banyak pembuat content bagikan teknik belajar, ikhtisar materi, sampai cara melakukan bab cuma video mempunyai durasi pendek.
TikTok sesuai untuk yang ringan bosen. Type menyampaikan yang cepat serta to the poin buat otak kita masih aktif, meski cuman satu menit. Namun, sebab waktu waktunya pendek, content di TikTok semestinya jadikan pengantar atau pengingat materi, bukan sumber penting belajar.
Kendala serta Akibat negatif yang Tampil
Walaupun tampak membahagiakan, belajar melalui hp pun miliki tantangan. Diantaranya yaitu gangguan. Murid yang mulanya niatan melihat video pelajaran, bisa saja malahan nyasar ke content dance, rumor aktris, atau kebohongan konyol. Belum pula bila keterusan scroll serta selanjutnya lupa waktu.
Diluar itu, nggak semuanya content pendidikan di basis digital dapat dipercaya. Ada pula yang salah memberikan materi, atau malahan cuman menguber views tanpa ada memikir mutu konten. Berikut ini mengapa andil guru serta orang-tua masih penting dalam arahkan anak buat memutuskan sumber belajar yang betul.
Paduan Baik: Buku, Guru, serta Hp
Walau hp dapat menjadi “guru ke-2 “, tak berarti menukar seluruhnya andil buku serta guru di sekolah. Yang sangat baik yaitu memadukan ke-3 nya. Buku cmd368 login masih penting buat latih daya baca serta wawasan dalam, guru masih diperlukan buat arahan secara langsung serta dialog, sementara itu content digital dapat jadi tambahan yang memikat serta sama dengan era.
Kunci dari semuanya ini yaitu pemantauan serta keselarasan. Apabila murid dapat mengeset waktu belajar serta memakai basis digital bijaksana, jadi hp tidak sekedar sumber kesenangan, namun juga alat belajar yang luar biasa.
Rangkuman
Sehingga apa belajar melalui YouTube serta TikTok pendidikan itu efektif? Jawabnya: iya, asal dipakai betul. Basis digital dapat menjadi alat belajar yang powerful, terpenting buat angkatan yang cepat jenuh serta visual. Namun ingat, belajar itu bab proses. Pengin dari buku, guru, atau TikTok, yang terpenting yaitu niat buat mempernyerap pengetahuan serta menempatkannya dalam kehidupan.

Kenapa Public Speaking Lebih Penting dari Hafalan?
Kenapa Public Speaking Lebih Penting dari Hafalan?
Zaman sekolah dulu, yang sering dihargai adalah yang paling hafal. Dari definisi panjang di buku sampai rumus yang bikin kepala nyut-nyutan. Tapi pernah gak lo mikir, kenapa gak diajarin cara ngomong yang bener di depan orang banyak?
Jawabannya simpel: karena hafalan bikin lo parlay bola , tapi public speaking bikin lo bertahan di dunia nyata.
Yuk kita bedah kenapa kemampuan ngomong di depan orang (public speaking) justru lebih powerful dari sekadar hafal materi.
Dunia Kerja Lebih Butuh Komunikator daripada Penghafal
Lo boleh punya segudang pengetahuan, tapi kalau lo gak bisa menyampaikan itu dengan baik—semuanya percuma. Di dunia kerja, lo akan dituntut buat:
-
Presentasi
-
Ngomong di meeting
-
Negosiasi
-
Jual ide ke atasan atau klien
Dan itu semua gak ada ujian hafalannya. Yang dinilai adalah seberapa percaya diri dan jelas lo menyampaikan sesuatu.
Public Speaking Melatih Lebih dari Sekadar Bicara
Public speaking bukan cuma soal ngomong. Ini skill komplit yang ngebentuk banyak hal penting:
-
Kepercayaan diri
-
Kemampuan berpikir cepat
-
Struktur berpikir logis
-
Membaca audiens
-
Meyakinkan orang lain
Lo jadi kelihatan lebih profesional, lebih siap, dan lebih dihargai, cuma karena lo bisa nyampaikan ide dengan baik.
Hafalan Mudah Dilupakan, Tapi Komunikasi Melekat
Coba jujur—berapa banyak materi pelajaran SD yang masih lo inget sekarang? Pasti udah lupa sebagian besar, kan?
Tapi coba inget satu orang yang pernah pidato dengan gaya keren banget waktu SMP atau guru yang cara ngomongnya asik. Yang kayak gitu bakal nempel di kepala lo lebih lama.
Kenapa? Karena komunikasi menyentuh emosi dan logika sekaligus. Hafalan? Cuma numpang lewat di memori jangka pendek.
Sekolah Harusnya Gak Cuma Ngajarin Isi, Tapi Cara Nyampaikan
Bayangin kalau dari kecil kita diajarin bukan cuma apa yang harus diomongin, tapi gimana cara ngomongnya. Pasti anak-anak jadi:
-
Lebih percaya diri di depan umum
-
Gak takut salah
-
Terlatih nyusun ide
-
Gak cuma pintar, tapi juga bisa “menjual” kepintarannya
Lo Gak Harus Jadi Pembicara Hebat, Tapi Harus Bisa Menyampaikan Gagasan
Banyak orang mikir public speaking itu cuma buat MC, motivator, atau politikus. Padahal, semua orang butuh skill ini.
Mau jadi arsitek? Lo harus bisa presentasiin desain lo ke klien.
Mau jadi penulis? Lo tetap perlu promosiin karya lo.
Mau bisnis? Lo harus bisa pitching ke investor.
Gagasan hebat tanpa kemampuan komunikasi = GAGAL DISAMPAIKAN.
Tapi Gimana Kalau Lo Introvert?
Tenang bro, public speaking itu bisa dilatih, bukan bakat bawaan. Gak harus cerewet, yang penting:
-
Pesannya nyampe
-
Lo nyaman dengan gaya lo sendiri
-
Gak fake, tapi tetap percaya diri
Bahkan banyak public speaker terbaik di dunia justru introvert. Mereka belajar teknik, bukan cuma modal PD doang.
Cara Mulai Latihan Public Speaking (Tanpa Harus Malu)
-
Ngomong sendiri di depan cermin
-
Bikin video presentasi pakai HP
-
Ikut komunitas debat atau organisasi kampus
-
Berani tampil di kelas atau forum kecil
-
Belajar struktur ngomong: pembukaan, isi, penutup
Yang penting, terus latihan dan jangan takut salah.
Kesimpulan
Public speaking bukan cuma pelengkap, tapi senjata utama di era sekarang. Di dunia nyata, bukan yang paling hafal yang didengar, tapi yang paling bisa menyampaikan.
Jadi, daripada ngabisin waktu buat hafalin 20 paragraf, mending lo belajar gimana caranya nyampein satu ide dengan jelas dan meyakinkan. Karena satu kata yang tepat, bisa ngubah arah hidup lo.